Gadis cantik memang sepertinya tak pernah lepas dari pemberitaan media
belakangan ini. Lepas dari tukang tambal ban berparas cantik dari kota
Malang yang menggegerkan publik internet, beberapa waktu lalu juga
digemparkan dengan reporter cantik Indonesia yang mendadak ngetop di
ajang AFF Vietnam.
Nah yang paling baru adalah pesona gadis
cantik penjual getuk di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan yang menyita
perhatian para pekerja kantoran. Dari parasnya yang rupawan, ternyata
Ninih, nama gadis cantik asal iIndramayu tersebut tersirat cita-citanya
yang tinggi yakni menjadi Dokter. Namun sayang, kondisi perekonomian
yang tak memadai hanya mampu membuatnya membanting tulang merasakan
sengatan matahari pagi di Jakarta.
Namun kabarnya, dalam waktu dekat Niihakan berangkat ke Taiwan menjadi TKI disana.
"Pengen
cari pengalaman saja. Nggak mau kalah sama yang lain. Kalau kakak dan
temen-temen saya lainnya bisa, kenapa saya nggak. Mau jadi dokter kan
nggak bisa. Ingin cari pengalamanlah pokoknya, sekalian bantu orangtua,"
kata Ninih, seperti dikutip dari Dream.co.id
----
Dream -
Hari baru lewat tengah malam. Warga Ibukota sudah lelap di peraduan.
Namun, di sudut permukiman padat Pejompongan, Jakarta Pusat, sekelompok
perempuan muda baru memulai kehidupan. Mereka dengan tangkas mengupas
singkong. Juga merajang aneka sayuran. Mengolahnya menjadi getuk dan
pecel. Menu dari desa.
Satu di antara para perempuan itu adalah
Ninih. Gadis belia asal Indramayu, yang tengah ramai dibincangkan di
sosial media. Gadis cantik penjual getuk di Jantung Jakarta.
Bersama
sang kakak, Lina, gadis berusia 18 tahun itu juga turut mempersiapkan
menu dagangan itu. "Saya bantuin bikin juga, mengupas singkong dan marut
kelapa buat dagangan nanti pagi," kata Ninih kepada Dream, Rabu 26
November 2014.
Ninih dan kawan-kawannya beranjak dari kontrakan
sempit itu kala hari masih remang-remang tanah. Dia harus sampai di
kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, sebelum matahari merekah. Sebuah
keranjang dijinjing di pinggang. Berisi penuh dagangan yang telah
disiapkan sejak tengah malam itu.
"Setelah salat Subuh saya
berangkat. Kadang naik ojek, tapi kalau sudah nggak ada, ya naik taksi
sama yang lain ramai-ramai," ujar Ninih sambil tersipu.
Ninih dan
rombongannya (yang sama-sama datang dari Indramayu, Jawa Barat itu)
menggelar jajanannya di atas sebuah halte bus Transjakarta di Jalan HR
Rasuna Said. Di atas jembatan penyeberangan orang itulah mereka membuka
`booth`. Menunggu pelanggan yang kebanyakan merupakan pegawai di kawasan
perkantoran itu.
Mimpi Ninih, Gadis Penjual Getuk di Jantung Jakarta
Sebelum
matahari di atas ubun-ubun, dagangan Ninih biasanya sudah ludes
terjual. Bahkan terkadang dia sudah melenggang pulang sebelum pukul
09.00 WIB pagi. Maklum, orang yang lalu-lalang di kawasan Kuningan itu
adalah orang-orang sibuk. Mereka tak sempat sarapan. apalagi
memersiapkan bekal. Makanan yang dijajakan Ninih dan kawan-kawannya
inilah yang menjadi harapan mereka untuk mengganjal perut.
Jika
hari libur, Ninih tak berdagang di kawasan perkantoran ini. Dia
berpindah lapak. Biasanya berjualan di kawasan Monas, tempat manusia
menyemut di hari bebas kerja. Hari Sabtu dan Minggu, Ninih biasa berada
di kawasan tugu berpuncak emas itu.
Meski berparas ayu, Ninih tak
malu berdagang di jalanan. Dia tak peduli kulitnya akan menjadi kusam
karena sengatan matahari. Dia juga tak risih kala tubuh dibanjiri peluh.
Yang penting, pundi-pundi uang terus terisi. Masih ada uang untuk makan
dan berkulakan bahan jajanan. Syukur-syukur jika ada sisa untuk
ditabung. Untuk membantu ekonomi keluarga di kampung.
Sebelum
mengadu nasib ke Jakarta, anak ke tiga dari empat bersaudara ini pernah
menjadi pelayan warung Tegal di daerah Bekasi. "Tapi nggak lama. Habis
itu saya pulang lagi ke kampung," tutur Ninih kala menyiapkan dagangan
itu.
Meski demikian, berjualan getuk bukanlah cita-cita gadis
lulusan sekolah dasar ini. Ninih merasa masih perlu meningkatkan
pendapatan untuk menopang perekonomian keluarga. Sehingga berniat
menjadi tenaga kerja Indonesia ke Taiwan. Dan sebuah pabrik plastik di
sana telah siap menampungnya.
"Pengen cari pengalaman saja. Nggak
mau kalah sama yang lain. Kalau kakak dan temen-temen saya lainnya
bisa, kenapa saya nggak. Mau jadi dokter kan nggak bisa. Ingin cari
pengalamanlah pokoknya, sekalian bantu orangtua," kata Ninih.
Tukang Gethuk Cantik, Idola Pekerja Kantoran di Kawasan Kuningan, Jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar